Nama : Erni usman
Kelas : 1PA13
NPM : 13514637
Mata Kuliah : Pengembangan
Kreativitas & Keberbakatan
TEORI HUMANISTIK
Humanisme
lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Pendekatan ini
melihat kejadian yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan
hal-hal yang positif. Kemampuan bertindak positif ini yang disebut sebagai
potensi manusia dan para pendidik yang beraliran humanisme biasanya memfokuskan
pengajarannya pada pembangunan kemampuan positif ini.
Kemampuan
positif disini erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang terdapat
dalam domain afektif. Emosi adalah karakterisitik yang sangat kuat yang nampak
dari para pendidik beraliran humanisme. Humanistik tertuju pada masalah
bagaimana tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi
yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Teori
humanisme ini cocok untuk diterapkan pada materi-materi pembelajaran yang
bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis
terhadap fenomena sosial.
Teori
Humanistik menurut :
"Abraham
Maslow "
adalah memfokuskan pada kebutuhan psikologis tentang
potensi yang dimiliki manusia, hasil pemikirannya telah membantu guna memahami
tentang motivasi dan aktualisasi diri seseorang.
Asumsi dan Prinsip Dasar Teori
Ahli-ahli teori humanistik menunjukkan bahwa
(1) tingkah laku individu pada mulanya
ditentukan oleh bagaimana mereka merasakan dirinya sendiri dan dunia
sekitarnya, dan
(2) individu bukanlah satu-satunya hasil dari
lingkungan mereka seperti yang dikatakan oleh ahli teori tingkah laku,
melainkan langsung dari dalam (internal), bebas memilih, dimotivasi oleh
keinginan untuk aktualisasi diri (self-actualization) atau memenuhi potensi
keunikan mereka sebagai manusia.
Abraham Maslow mengatakan bahwa di dalam diri
individu ada dua hal:
1.
Suatu
usaha yang positif untuk berkembang
2.
Kekuatan
untuk melawan atau menolak perkembangan itu
Maslow
mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan
yang
bersifat hirarki. Bila seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan pertama,
seperti kebutuhan
psikologis, barulah ia dapat menginginkan kebutuhan yang
terletak di atasnya, ialah kebutuhan
mendapatkan rasa aman dan seterusnya.
Maslow
Berfokus pada individu secara keseluruhan, bukan hanya satu aspek individu, dan
menekankan kesehatan daripada sekedar penyakit dan masalah.
Detail Teori
Teori
yang terkenal dari Maslow yang merupakan salah satu tokoh humanistik adalah
teori tentang Hirarki Kebutuhan. Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah
sebagai berikut:
1.
Kebutuhan
fisiologis atau dasar
2.
Kebutuhan
akan rasa aman
1.
Kebutuhan
untuk dicintai dan disayangi
2.
Kebutuhan
untuk dihargai
3.
Kebutuhan
untuk aktualisasi diri
· Sutradara : Faozan Rizal
·
Produser : Dhamoo Punjabi, Manoj Punjabi
·
Pemeran : Reza Rahardian, Bunga Citra Lestari, Tio
Pakusadewo, Ratna Riantiarno,
Mike Luccock, Vita Mariana
·
Musik :
Andi Rianto
·
Studio :
MD Pictures
·
Distributor : MD Pictures
·
Tanggal rilis : 20 Desember 2012
·
Lokasi : Jakarta
·
Durasi :
118 menit
·
Bahasa :
Indonesia
SINOPSIS
FLIM
"Habibie & Ainun"
Rudy Habibie seorang jenius ahli pesawat terbang yang punya mimpi besar:
berbakti kepada bangsa Indonesia dengan membuat truk terbang untuk menyatukan
Indonesia. Sedangkan Ainun adalah seorang dokter muda cerdas yang dengan jalur
karir terbuka lebar untuknya.
Pada tahun 1962, dua kawan SMP ini
bertemu lagi di Bandung. Habibie jatuh cinta seketika pada Ainun yang baginya
semanis gula. Tapi Ainun, dia tak hanya jatuh cinta, dia iman pada visi dan
mimpi Habibie. Mereka menikah dan terbang ke Jerman.
Punya mimpi tak akan pernah mudah. Habibie dan Ainun tahu itu. Cinta mereka terbangun dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Dinginnya salju Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta dan kuasa saat mereka kembali ke Indonesia mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu.
Punya mimpi tak akan pernah mudah. Habibie dan Ainun tahu itu. Cinta mereka terbangun dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Dinginnya salju Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta dan kuasa saat mereka kembali ke Indonesia mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu.
Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya.
Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya,
pengisi kasih dalam hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi
mempunyai batas.
Kemudian pada suatu titik, dua sejoli dan belahan jiwa
itu tersadar, apakah cinta mereka bisa abadi untuk selamanya? semua itu
terjawab di flim ini.
Film
yang dibintangi Reza Rahardian dan Bunga Citra Lestari itu menceritakan
mengenai perjalanan hidup Pak Habibie dan juga kisah cintanya dengan Ibu Ainun.
Setting awal dimulai ketika Habibie dan Ainun masih remaja, mereka memang
bersekolah ditempat yang sama dan gurunya kala itu sempat bergurau dengan
mengatakan kalau sebernarnya mereka berjodoh tapi Habibie menyangkalnya, ia
malah mengatakan kalau Ainun itu hitam, jelek, gendut, seperti gula jawa. Tahun
demi tahun pun berlalu, Habibie yang berkuliah di Jerman terpaksa harus pulang
ke Indonesia karena penyakit Tubercolosis yang dideritanya. Tapi dari situlah
cerita cinta Habibie&Ainun berlanjut. Habibie akhirnya dipertemukan kembali
dengan Ainun lewat kue yang harus diantarkannya ke rumah Ainun. Ainun yang
telah berubah menjadi gadis muda nan cantik pun, membuat Habibie jatuh hati.
Karena kecantikannya banyak pria yang menaruh hati padanya. Dan kebanyakan pria
yang menyukainya adalah pria yang berpangkat dan kaya, tapi Habibie sama sekali
tidak minder. Dengan santainya ia datang ke rumah Ainun dengan menggunakan
becak sedangkan para 'pesaingnya' itu kebanyakan bermobil. Hebatnya, Ainun
sendiri tidak silau dengan itu semua, ia lebih memilih Habibie dan hidup
bersama dengannya. Setelah menikah, mereka pergi ke Jerman. Disana Habibie
menyelesaikan studi S3-nya dan berharap bisa kembali ke Indonesia untuk bisa
membuat sebuah pesawat anak bangsa seperti janji yang pernah diucapkan olehnya
ketika sakit. 'Dinegeri orang dipuji, dinegeri sendiri dicaci.' Mungkin itu
kalimat tepat yang menggambarkan kondisi Habibie saat itu. Habibie yang
dihormati di Jerman, ternyata tidak dihormati dinegerinya sendiri. Mimpi
Habibie untuk bisa membangun tanah air tempat ia dilahirkan, mengalami
hambatan. Dengan terpaksa ia menerima semua itu dengan lapang dada dan bekerja
di Industri Kereta Api di Jerman. Sampai akhirnya, Habibie memiliki kesempatan
untuk bisa mewujudkan mimpinya. Ia di beri kesempatan untuk membuat pesawat
terbang dinegerinya sendiri. Setelah menjadi wakil dirut IPTN, kemudian ia
diangkat menjadi menteri, kemudian menjadi wakil presiden dan akhirnya menjadi
presiden menggantikan Soeharto yang lengser dari jabatannya. Setiap kesuksesan
pasti ada pengorbanan. Kesuksesan Habibie yang ingin mengabdikan diri pada
negara, berdampak pada keluarganya. Ia tak lagi sempat menghabiskan waktu
dengan keluarganya, bahkan untuk dirinya sendiri pun tidak. Tidur pun hanya 1
jam setiap harinya. Ketika Habibie tak mencalonkan diri sebagai presiden di
pemilu berikutnya, ia pun kembali ke Jerman bersama dengan Ainun. Disana mereka
hidup lebih tenang dan damai. Tapi ketenangan dan kedamaian itu tak bertahan
lama. Ainun yang divonis menderita kanker ovarium stadium 4, memaksanya harus
dirawat di rumah sakit dan menjalankan operasi berkali-kali. Selama sakit,
Habibie dengan setia merawat Ainun dan menjaganya sampai Ainun menutup mata
untuk selama-lamanya. Ada banyak sekali adegan yang membuat terharu,
diantaranya adalah ketika Habibie sama sekali tidak memiliki uang untuk pulang
kerumahnya, dan harus berjalan ditengah badai salju dengan sepatu yang bolong
sampai harus ditambal dengan kertas agar ia bisa berjalan kembali. Ainun yang
melihat kaki Habibie yang terluka ketika sampai rumah, tak tega dan meminta
Habibie untuk memulangkannya ke Indonesia agar bisa membantu biaya Habibie
selama di Jerman. Selain itu ada adegan dimana ketika Ainun yang sedang sakit
parah tapi sempat menuliskan daftar obat yang harus diminum oleh Habibie,
karena selama ini dialah yang menyiapkan obat untuknya. "Saya tidak
bisa, saya tidak bisa berjanji akan menjadi istri yang sempuran untukmu. tapi
saya akan selalu mendampingimu, saya janji itu."-Ainun, ketika dilamar oleh Habibie. "Setiap ujung terowongan pasti ada cahaya, dan saya
janji akan membawamu ke cahaya itu."-Habibie, ketika Ainun memintanya untuk dipulangkan ke
Indonesia. "Mana bisa kamu memimpin
200 juta rakyat Indonesia, jika memimpin tubuhmu sendiri saja tidak bisa!"-Ainun, ketika melihat Habibie hanya tidur 1 jam
setiap harinya.
Kaitan Film dengan Teori
Humanistik
kaitan dengan teori "Abraham Maslow "
-
Kebutuhan akan rasa kasih sayang :
Habibie merawat ainun saat ainun divonis menderita kanker ovarium stadium 4.
-
Kebutuhan akan aktualisasi diri :
Keinginan mengwujudkan Mimpi Habibie untuk bisa membangun tanah
air tempat ia dilahirkan.
-
Kebutuhan akan harga diri :
habibie pergi kejerman
disana Habibie menyelesaikan studi
S3-nya dan berharap bisa kembali ke Indonesia untuk bisa membuat sebuah pesawat
anak bangsa.
-
Kebutuhan fisiologis :
ketika Habibie pulang kerja dan ia
kelaparan dan sama sekali tidak memiliki uang untuk pulang kerumahnya, dan
harus berjalan ditengah badai salju dengan sepatu yang bolong sampai harus ditambal
dengan kertas agar ia bisa berjalan kembali pulang kerumah untuk bertemu ainun
dan makan malam bersama.
Kelebihan flim ini
:
- latar tempat dan latar waktu dalam film ini baik. Lokasi yang berpindah-pindah
antara Jerman dan Indonesia membuat kita seolah terbawa mengunjungi tempat
tersebut.
-Pemeran utama
diflim ini menceritakan tentang kegigihannya saat ingin mewujudkan mimpinya.
- jalan cerita Film ini
merupakan gabungan unsur humor, romantis, keluarga, nasionalisme, politik,
perjuangan, dan tentunya kesehatan
-Flim ini
menceritakan kisah nyata,
-Kesetiaan dan
pengorbanan cinta yang di ceritakan di flim ini sangat menyentuh.
Kekurangan flim ini
:
-Kisah penyakit
yang kurang dipertajam
-Adegan medisnya
janggal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar