Jumat, 16 Desember 2016

Pengertian Kepemimpinan, Jenis-jenis Kepemimpinan dan Teori X & Y Menurut Douglas McGregor

Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing.  
Ø Menurut Tead, Terry & Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Ø Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Ø Menurut Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin.

Jenis-jenis Kepemimpinan

1.      Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan otoriter disebut juga kepemimpinan direktif atau diktator. Pemimpin memberikan instruksi kepada bawahan, menjelaskan apa yang harus dikerjakan, selanjutnya karyawan menjalankan tugasnya sesuai dengan yang diperintahkan oleh atasan. Gaya kepemimpinan ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya, sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi.
2.      Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan ini ditandai oleh adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Dalam gaya kepemimpinan ini, ada kerjasama antara atasan dengan bawahan. Dibawah kepemimpinan demokratis bawahan cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.
3.      Kepemimpinan Bebas
      Gaya kepemimpinan ini memberikan kekuasaan penuh pada bawahan, struktur organisasi bersifat longgar, pemimpin bersifat pasif. Peran utama pimpinan adalah menyediakan materi pendukung dan berpartisipasi jika diminta bawahan.


Teori X dan Y Menurut Douglas McGregor
Teori X dan Teori Y adalah teori motivasi manusia diciptakan dan dikembangkan oleh Douglas McGregor di Sloan School of Management MIT pada tahun 1960 yang telah digunakan dalam manajemen sumber daya manusia, perilaku organisasi, komunikasi organisasi dan pengembangan organisasi.
McGregor menyatakan bahwa pendekatan konvensional untuk mengelola didasarkan pada tiga proposisi utama, yang disebut Teori X:
1.      Manajemen bertanggung jawab untuk mengatur unsur-unsur dari usaha produktif uang, bahan, peralatan, dan orang dalam kepentingan ekonomi berakhir.
2.      Menghormati orang lain, ini adalah proses mengarahkan usaha mereka, memotivasi mereka, mengendalikan tindakan mereka, dan memodifikasi perilaku mereka agar sesuai dengan kebutuhan organisasi.
3.      Tanpa intervensi aktif oleh manajemen, orang akan pasif bahkan resisten untuk kebutuhan organisasi. Oleh karena itu, mereka harus dibujuk, dihargai, dihukum, dan dikendalikan. Kegiatan mereka harus diarahkan.Tugas manajemen yang demikian hanya menyelesaikan sesuatu.

Menurut asumis teori X dari McGregor ini bahwa orang-orang ini pada hakekatnya adalah:
1.      Tidak menyukai bekerja.
2.      Tidak menyukai kemauan dan ambisi untuk bertanggung jawab, dan lebih menyukai diarahkan atau diperintah.
3.      Mempunyai kemampuan yang kecil untuk berkreasi mengatasi masalah-masalah organisasi.
4.      Hanya membutuhkan motivasi fisiologis dan keamanan saja.
5.      Harus diawasi secara ketat dan sering dipaksa untuk mencapai tujuan organisasi.

Teori X menyatakan bahwa sebagian besar orang-orang ini lebih suka diperintah, dan tidak tertarik akan rasa tanggung jawab serta menginginkan keamanan atas segalanya. Teori ini juga menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
Untuk menyadari kelemahan dari asumi teori X itu maka McGregor memberikan alternatif teori lain yang dinamakan teori Y. asumis teori Y ini menyatakan bahwa orang-orang pada hakekatnya tidak malas dan dapat dipercaya, tidak seperti yang diduga oleh teori X. Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus mengarahkan segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja. 

Secara keseluruhan asumsi teori Y adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan itu pada hakekatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan Kepada orang. Keduanya bekerja dan bermain merupakan aktiva-aktiva fisik dan mental. Sehingga di antara keduanya tidak ada perbedaan, jika keadaan sama-sama menyenangkan.

2. Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi.

3. Kemampuan untuk berkreativitas di dalam memecahkan persoalan-persoalan organisasi secara luas didistribusikan kepada seluruh karyawan.

4. Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan social, penghargaan dan aktualisasi diri tetapi juga pada tingkat kebutuhan-kebutuhan fisiologi dan keamanan.

5. Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi secara tepat.

Dengan memahami asumsi dasar teori Y ini, Mc Gregor menyatakan selanjutnya bahwa merupakan tugas yang penting bagi menajemen untuk melepaskan tali pengendali dengan memberikan kesempatan mengembangkan potensi yang ada pada masing-masing individu. Motivasi yang sesuai bagi orang-orang untuk mencapai tujuannya sendiri sebaik mungkin, dengan memberikan pengarahan usaha-usaha mereka untuk mencapai tujuan organisasi.

Kouzes, James M dan Posner, Barry Z.  2004. Leadership The Challenge: Tantangan Kepemimpinan. Alih Bahasa Wisnu Chandra Kristiaji. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga
Rivai, Veithzal. 2004. Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Duha, Thimotius. 2016. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Deepublish 


Senin, 07 November 2016

Contoh Job Description dan Job Specification

  • Internal Audit
Job Description
1.    Melaksanakan proses pemeriksaan di seluruh divisi cabang
2.    Melakukan koordinasi dengan lembaga audit eksternal
3.    Melakukan monitoring dan evaluasi hasil audit internal 
4.    Aktif melakukan tugas tugas lain yang di rasa perlu dalam upaya mencapai target audit
5.    Menjalalankan proses audit internal perusahaan secara teknis dan berkala baik dari segi financial maupun operasional
Job Specification
1.    Usia antara 25 – 35 tahun
2.    Pendidikan minimal S1 Akuntansi
3.    Pengalaman sebagai internal atau eksternal audit
4.    Mandiri, jujur, dan perhatian terhadap detail

5.    Pekerja keras

Contoh Job Description dan Job Specification

  • Manager Logistik
Job Description 
1.    Membuat workflow dalam pergerakan barang di gudang
2.    Memantau system penerimaan dan pengeluaran status stok
3.    Mengontrol proyek perusahaan 
4.    Melakukan kontrol stok barang di gudang
5.    Berpengalaman dalam prosedur ekspor / impor
Job Specification 
1.    Usia 30 – 45 tahun
2.    S1 segala jurusan
3.    Memiliki jiwa kepemimpinan yang baik dan tegas
4.    Memiliki kemampuan pengoperasian computer dengan baik
5.    Memiliki pengalaman kerja sebagai manajer logistik

6.    Mempunyai kemampuan analitis, pemecahan masalah dan keterampilan organisasi

Pengertian Job Description dan dan Job Spesification

      JOB DESCRIPTION

      Definisi

     Job description (uraian pekerjaan) merupakan dokumen formal organisasi yang berisi ringkasan informasi penting mengenai suatu jabatan untuk memudahkan dalam membedakan pekerjaan yang satu dengan yang lain dalam suatu organisasi. Uraian pekerjaan tersebut disusun dalam suatu format yang terstruktur sehingga informasi mudah dipahami oleh setiap pihak yang berkaitan di dalam organisasi.
    Pada hakikatnya, uraian pekerjaan merupakan bahan baku dasar dalam pengelolaan SDM di organisasi, dimana suatu pekerjaan dijelaskan dan diberikan batasan. Informasi dasar dan penting mengenai jabatan ini diperlukan oleh banyak pihak, mulai dari pemegang jabatan, perekrut, atasan, hingga bagi pengelola pelatihan.
     Penyusunan uraian jabatan harus dilakukan dengan baik agar mudah dimengerti. Untuk itulah diperlukan suatu proses yang terstruktur pula,yang dikenal dengan analisis jabatan. Analisa jabatan adalah sebuah proses untuk memahami suatu jabatan dan kemudian menyadurnya ke dalam format yang memungkinkan orang lain untuk mengerti tentang jabatan tersebut. Ada 3 tahap penting dalam proses analisis jabatan, yaitu
a. Mengumpulkan informasi,
b. Menganalisis dan mengelola informasi jabatan, dan
c. Menyusun informasi jabatan dalam suatu format yang baku.

     JOB SPESIFICATION

      Definisi

       Job spesification (jobspek) atau spesifikasi jabatan adalah suatu uraian tertulis tentang latar belakang pendidikan, pengalaman, kemampuan dan kompetensi atau hal-hal lain yang berhubungan dengan pekerjaan yang harus dimiliki sebelum mengisi pemegang jabatan/job tertentu sehingga dapat berfungsi dengan efektif sehingga jobspek ini biasanya disebut juga dengan Hiring Spesification dan biasanya dijadikan informasi dasar untuk memulai proses rekrutmen, seleksi dan penempatan. jobspek spesifikasi jabatan sangat berguna dalam mencocokan seseorang dengan posisi atau jabatan tertentu, dan mengidentifikasi pelatihan dan pengembangan yang dibutuhkan. 

DAFTAR PUSTAKA

Suryosubroto B, Drs. (2004). Manajemen Pendidikan di Sekolah, PT. Rineka Cipta : Jakarta Prabu Mangkunegara. A.A 
Anwar. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT. Remaja Rosda Karya : Bandung
          



Contoh Job Description dan Job Specification

  • Store Operation
Job Description 
  1. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan yang mengarah ke peningkatan langsung  dalam pendapatan penjualan dalam lingkungan dimana kerjasama tim, kepercayaan, rasa hormat, dan peduli terhadap satu sama lain adalah faktor kunci
  2. Melatih staff untuk memberikan pelayanan customer dengan baik
  3. Mengatur dan mengembangkan staff
  4. Mengatur operasi harian toko
Job Specification 
  1. Usia antara 24-35 tahun
  2. Pendidikan minimal SMA segala jurusan, D3 atau S1
  3. Mampu bekerja dengan shift
  4. Penampilan menarik
  5. Lebih diinginkan supervisor atau koordinator di bidang Customer Service

Senin, 03 Oktober 2016

Psikologi Manajemen (Sumber Daya Manusia)

1. Apa yang dimaksud dengan SDM ?

Menurut, Sonny Sumarsono Sumber Daya Manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat.

Menurut saya, Sumber Daya Manusia adalah Kualitas yang dimiliki individu seperti, kemampuan, ilmu pengetahuan, dan individu yang berkarakteristik untuk menghasilkan jasa dan barang dalam bekerja untuk memenuhi kriteria dalam bekerja, sekaligus hasil dari bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

2. Aktivitas apa saya yang dilakukan oleh SDM ?

Aktivitas SDM mendukung usaha organisasi yang terfokus pada produktivitas, pelayanan dan kualitas.

Menurut saya untuk mencapai sasaran tersebut SDM mempunyai aktivitas yang saling berkaitan yaitu, 
1. Perencanaan dan Analisis SDM
2. Kesetaraan Kesempatan Bekerja
3. Perekrutan/Staffing
4. Pengembangan SDM
5. Kompensasi dan Keuntungan
6. Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja
7. Hubungan Tenaga Kerja

3. Apa itu kepemimpinan ?

Menurut, Ordway Tead (1929)Kepemimpinan sebagai penggabungan perangai yang membuat seseorang mungkin dapat mendorong beberapa pihak lain untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Menurut saya, Kepemimpinan adalah seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain atau yang
berada dibawah kepemimpinannya untuk menyelesaikan suatu pekerjaannya, dan orang lain melaksanakan segala perintah pemimpinnya. 

4. Apa manfaat kepemimpinan bagi SDM ?

Beberapa peran pemimpin mutu SDM meliputi pembentukan suatu tim penjaminan mutu, penyusun strategi dan kebijakan mutu, penerapan dan penyebarluasan tujuan dan sasaran mutu, pengadaan dan pengalokasian sumberdaya, pengembangan pendidikan dan pelatihan, penetapan tim perbaikan mutu, pengkondisian perbaikan mutu secara bersinambung dan pemberian penghargaan atau pengakuan kepada karyawan yang bermutu atau kinerja sesuai dengan standar perusahaan. 

Menurut saya manfaatnya kepemimpinan dan sumberdaya manusia adalah fuel organisasi. keduan hal tersebut mempunyai keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.

References :

Arif Munandar (2001). Psikologi Industri Dan Organisasi. Jakarta: UI Press.


Faustino,  Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset


Emma O’Brien and Phillipa Robertson (2009), Future leadership competencies:from foresight to current practice, Journal of European Industrial, Emerald Group. 


Minggu, 19 Juni 2016

KESEHATAN MENTAL DIINDONESIA

KASUS

Pasangan Kekasih Pembunuh Ade Sara adalah Psikopat
Tersangka pembunuhan berencana atas Ade Sara Angelina Suroto yakni  Ahmad Imam Al Hafitd dan Assyifa Ramadhani diduga memiliki jiwa psikopat. Dugaan ini muncul terkait dengan beberapa keanehan dari kedua pelaku yang seolah-olah tak menyesali perbuatannya, bahkan saat diperiksa oleh penyidik di Polresta Bekasi Hafitd dan Syifa, masih bisa tertawa lepas.

Selain itu dugaan kedua pelaku adalah psikopat ditunjukkan dengan pembunuhan yang sudah direncanakan seminggu sebelum mayat Ade Sara ditemukan di Tol Bintara, Bekasi. Keanehan lainnya adalah ketenangan yang diperlihatkan kedua pelaku dengan cara mengucapkan belasungkawa melalui sosial media, melayat jenazah, dan menyimpan kertas yang berisi kalimat tak pantas di peti jenazah Ade Sara.

ANALISIS KASUS 

Dalam teori perkembangan psikoanalisis (SIGMUND FREUD) mengatakan bahwa kesadaran itu mempunyai tiga tingkat kesadaran yaitu, sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak sadar (unconscious). Conscious ialah tingkat kesadaran yang berisi semua hal yang kita cermati pada saat tertentu, Preconscious adalah yang berarti ingatan yang siap pada tingkat kesadaran yang menjadi jembatan antara sadar dan tak sadar, Unconscious adalah bagian yang paling dalam dari kesadaran dan merupakan bagian terpenting dari jiwa manusia. Dalam teori psikoanalisis yang dipakainya, kepribadian dipandang sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga unsur dan sistem, yakni Id (Das Es), Ego (Das Ich), dan Superego (Das Uber Ich). Id adalah segi kepribadian tertua, system kepribadian pertama, ada sejak lahir (bahkan mungkin sebelum lahir), diturunkan secara genetic, langsung berkaitan dengan dorongan-dorongan biologis manusia dan merupakan sumber / cadangan energi manusia, sehingga dikatakan juga oleh Freud sebagai jembatan antara segi biologis dan psikis manusia. Ego adalah sitem kepribadian yan bertindak sebagai pengarah individu kepada dunia objek dari kenyataan, dan menjalankan funsinya berdasarkan prinsip kenyataan (the reality principle). Superego merupakan perwakilan dari nilai dan norma yang ada dalam masyarakat dimana individu itu hidup. Dalam kasus pembunuhan Ade Sara ini, pelakunnya termasuk mempunyai kepribadian Psikopat yang berarti kelainan kepribadian yang sejak dulu dianggap berbahaya dan mengganggu masyarakat. Namun demikian orang-orang yang mengalami ganggung kepribadian Psikopat terlihat normal dan memiliki perilaku yang baik dan disukai orang dilihat secara sepintas, tapi dibalik itu semua dapat merugikan masyarakat. Orang-orang seperti ini yang disebut dengan psikopat yang berasal dari arti kata psyche “jiwa” dan pathos “penyakit”. Penyakit psikopat ini beda dengan penyakit mental seperti skizofrenia, dikarenakan psikopat ini sadar sepenuhnya atas perbuatan yang dilakukannya. Karakteristik penyakit psikopat ini seperti egois, tidak memiliki rasa penyesalan, tidak memperdulikan dampak perilakunnya terhadap orang lain, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Orang yang memiliki penyakit psikopat disebabkan dari beberapa faktor yaitu seperti kelainan pada otak, gen yang diturunkan orang tua, linkungan dan pola asuh dalam keluarga. Kepribadian psikopat terjadi ketika ego tidak bisa menengahi antara id dan superego sehingga terkena dengan pleasure principle dan superego tidak sanggup melakukan kontrol terhadap aktivitas dari ego ataupun ketidakmampuan untuk menginternalisasi superego.

PANDANGAN ATAU PEMAHAMAN TERKAIT DENGAN KESADARAN AKAN KESEHATAN MENTAL DIINDINESIA.
Menurut saya pentingnya masalah kesehatan mental dimasyarakat Indonesia sebagai pendukung terwujudnya sistem kesehatan yang baik. Kondisi kesehatan yang saat ini sedang terjadi di Indonesia adalah kelainan mental yang disertai oleh penyakit lainnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti gaya hidup, perilaku masyarakat, dan kandungan nilai pola hidup itu sendiri. Sebagai gambaran, kehidupan saat ini didominasi oleh karir yang menjadi prioritas dalam hidup dimana jika pola hidup dalam masyarakat dititikberatkan pada karir maka lama-kelamaan akan timbul suatu masa jenuh dan akhirnya mengarah ke stress yang dapat mengganggu kesehatan mental seseorang. kesehatan mental itu sangat berpengaruh dalam perkembangan dunia kesehatan saat ini di Indonesia,maka dibuatlah kebijakan-kebijakan untuk mengatur dan menanggulangi masalah-masalah tersebut dengan tujuan utama untuk menangani permasalahan kesehatan mental yang dihadapi oleh masyarakat di seluruh tingkatan pelayanan kesehatan. Dari tujuan utama tersebut didapatkan pula tujuan yang lebih spesifik yakni deteksi dini gangguan kesehatan mental, penanganan yang tepat, dan sistem perujukan yang efektif dari setiap tingkatan pelayanan kesehatannya. dan Masukan menurut saya pribadi adalah Indonesia harus mengkonduksikan fasilitas-fasilitas di seluruh area dimulai dari tingkatan puskesmas hingga tingkatan yang lebih tinggi. Dan dokter disini memegang peranan penting sehingga wajib memiliki kompetensi dalam hal penganganan dan pengobatan gangguan kesehatan mental yang ada.

Senin, 28 Maret 2016

Gangguan Penyakit Psikologis

Nama : Erni usman
NPM : 13514637 
Kelas : 2PA13
Mata Kuliah : Kesehatan Mental 


STRESS

A.   Pengertian Stress
Stress adalah tanggapan/reaksi tubuh terhadap berbagai tuntutan atau beban atasnya yang bersifat non spesifik. Namun, di samping itu stress dapat juga merupakan faktor pencetus,penyebab sekaligus akibat dari suatu gangguan atau penyakit. Faktor-faktor psikososial cukup mempunyai arti bagi terjadinya stress pada diri seseorang. Manakala tuntutan pada diri seseorang itu melampauinya, maka keadaan demikian disebut distress. Stress dalam kehidupan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari. Masalahnya adalah bagaimana manusia hidup dengan stress tanpa harus mengalami distress.

B.   Model-model Stress
1.               Model Stress Berdasarkan Stimulus
Model stimulus ini mengangap stress sebagai ciri-ciri dari stimulus lingkungan yang dalam beberapa hal dianggap mengganggu atau merusak, model yang digunakan pada dasarnya adalah stressor eksternal akan menimbulkan reaksi stress atau strain dalam diri individu. pendekatan ini menempatkan stress sebagai sesuatu yang dipelajari dan menekankan pada stimulus apa yang merupakan diagnosa stress.
2.                Model Stress Berdasarkan Respon
Model ini mengidenfisikasi stress sebagai respon individu terhadap stressor yang diterima. Selye (1982) menjelaskan stress sebagai respon non spesifik yang timbul terhadap tuntutan lingkungan, respon umum ini disebut sebagai General Adaptation Syndrome (GAS) dan dibagi dalam tiga fase yaitu : fase sinyal,fase perlawanan, dan fase keletihan. Reaksi alam merupakan respon siaga (fight or flight). pada fase ini terjadi peningkatan cortical hormone, emosi, dan ketegangan.
3.                Model Stress Berdasarkan Transaksional
Pendekatan ini mengacu pada interaksi yang timbul antara manusia dan lingkungannya. antarvariabel lingkungan dan individu terhadap proses penilaian kognitif (cognitive appraisal) yang menjadi mediatornya. studi yang berlandaskan pada pendekatan ini menyimpulkan bahwa kita tidak akan dapat memprediksikan penampilan seseorang hanya dengan mengenali stimulus,individu bervariasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan yaitu dengan mengenali stimulus,individu bervariasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya yaitu dengan melakukan koping terhadap berbagai tuntutan.

C.   Penyebab Stress  dan Stressor Psikososial
Stressor psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang (anak,remaja atau dewasa), sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau menanggulangi stressor yang timbul.
pada umumnya jenis stressor psikososial dapat digolongkan sebagai berikut :
1.  Perkawinan
 Berbagai permasalahan perkawinan merupakan sumber stress yang dialami seseorang. misalnya pertengkaran, perpisahan,perceraian,kematian salah satu pasangan,ketidaksetiaan.
2.  Problem Orang tua
Permasalahan yang dihadapi orangtua, misalnya tidak punya anak, kebanyakan anak,kenakalan anak. permasalahan tersebut  merupakan sumber stress yang pada gilirannya seseorang dapat jatuh dalam depresi dan kecemasan.
3.  Hubungan Interpersonal (Antarpribadi)
Gangguan ini dapat berupa hubungan dengan kawan dekat yang mengalami konflik, konflik dengan kekasih. konflik hubungan ini dapat merupakan sumber stress bagi seseorang dan yang bersangkutan dapat mengalami depresi.
4. Pekerjaan
Masalah ini sumber stress kedua setelah perkawinan. banyak yang menderita depresi dan kecemasan karna pekerjaan, misalnya pekerjaan terlalu banyak pekerjaan tidak cocok, mutasi,jabatan,kenaikan pangkat,pensiun dan PHK.
5. Lingkungan Hidup
Kondisi lingkungan yang buruk besar pengaruhnya bagi kesehatan seseorang, misalnya soal perumahan, pindah tempat tinggal, penggusuran, hidup dalam lingkungan yang rawan (kriminalitas). rasa merasa tidak aman ini amat mengganggu ketenangan dan ketenteraman hidup, sehingga tidak jarang orang jatuh ke dalam depresi dan kecemasan.
6. Keuangan
Masalah keuangan yang tidak sehat, misalnya pendapatan jauh lebih rendah dari pengeluaran, terlibat utang, kebangkrutan usaha, soal warisan, dan lain sebagainya.
7. Hukum
Keterlibatan seseorang dalam masalah hukum dapat merupakan sumber stress pula, misalnya tuntutan hukum, pengadilan, penjara, dan lain sebagainya.
8. Perkembangan
Yang dimaksud di sini adalah masalah perkembangan baik fisik maupun mental seseorang, misalnya masa remaja, masa dewasa, menopause, usia lanjut, dan lain sebagainya.
9. Penyakit Fisik atau Cidera
Sumber stress yang dapat menimbulkan depresi disini antara lain penyakit,kecelakaan, operasi/pembedahan, aborsi,dan lain sebagainya.
10. Faktor Keluarga
Yang dimaksud disni adalah faktor stress yang dialami oleh anak dan remaja yang disebabkan karena keluarga yang tidak baik yaitu sikap orang tua misalnya hubungan kedua orang tua yang dingin atau penuh keteganggan,atau acuh tak acuh dan lain sebagainya.

D.   Tahapan Stress
Gangguan stress biasanya timbul secara lamban, tidak jelas kapan mulainya dan seringkali kita tidak menyadari. Namun meskipun demikian dari pengalaman praktik psikiatri, para ahli mencoba membagi stress tersebut dalam enam tahapan. setiap tahap memperlihatkan sejumlah gejala-gejala yang dirasakan oleh yang bersangkutan, berguna bagi seseorang dalam rangka mengenali gejala stress sebelum memeriksanya ke dokter. petunjuk- petunjuk tahapan stress tersebut dikemukakan oleh Robert J. Van Ambreg (Psikiater) sebagai berikut : 
1. Stress tingkat I
            Tahapan ini merupakan tingkat stress yang paling ringan, dan biasanya disertai dengan perasaan- perasaan sebagai berikut :
·       Semangat besar.
·       Penglihatan tajam tidak sebagaimana biasanya.
·       Energi dan gugup berlebihan, kemampuan menyelesaikan perkerjaan lebih dari biasanya.
Tahapan ini biasanya menyenangkan dan orang lalu bertambah semangat tapi tanpa disadari bahwa sebenarnya cadangan energinya sedang menipis.
2. Stress tingkat II
Dalam tahapan ini dampak stress yang menyenangkan mulai meghilang dan timbul keluhan-keluhan dikarenakan cadangan energi tidak lagi cukup sepanjang hari, keluhan-keluhan yang sering dikemukakan sebagai berikut :
·       Merasa letik sewaktu bangun pagi.
·       Merasa lelah sesudah makan siang.
·       Merasa lelah menjelang sore hari.
·       Terkadang gangguan dalam sistem pencernaan (gangguan usus,perut kembung), kadang-kadang pula jantung berdebar-debar
·       Perasaan tegang pada otot-otot punggung dan tengkuk (belakang leher)
·       Perasaan tidak bisa santai.
3.  Stress tingkat III
Pada tahap ini keluhan keletihan semakin namoak disertai dengan gejala- gejala :
·       Gangguan usu lebih terasa (sakit perut,mulas,sering ingin ke belakang).
·       Otot-otot terasa lebih tegang.
·       Perasaan tegang yang semakin meningkat.
·       Gangguan tidur
·       Rasa-rasa mau pingsan (tidak sampai jatuh pingsan).
Pada tahapan ini penderita sudah harus berkonsultasi pada dokter, kecuali kalau beban stress atau tuntutan-tuntutan dikurangi, dan tubuh mendapat kesempatan untuk beristirahat atau relaksasi, guna memulihkan suplai energi.
4. Stress tingkat IV
Tahapan ini sudah menunjukan keadaan yang lebih buruk yang ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
·       Untuk bisa bertahan sepanjang hari terasa sangat sulit.
·       Kegiatan-kegiatan yang semula menyenangkan kini terasa sulit.
·       Kehilangan kemampuan untuk menanggapi situasi, pergaulan sosial, dan kegiatan-kegiatan rutin lainnya terasa berat.
·       Tidur semakin sukar, mimpi-mimpi menegangkan, dan seringkali terbangun dini hari.
·       Perasaan negativistik.
·       Kemampuan berkonsentrasi menurun tajam.
·       Perasaan takut yang tidak dapat dijelaskan, tidak mengerti mengapa.
5. Stress tingkat V
Tahapan ini merupakan keadaan yang lebih mendalam dari tahapan IV diatas yaitu :
·       Keletihan yang mendalam
·       Untuk pekerjaan-pekerjaan yang sederhana saja terasa kurang mampu.
·       Gangguan sistem pencernaan
·       Perasaan takut yang semakin menjadi, mirip panik.
6. Stress tingkat VI
Tahapan ini merupakan tahapan puncak yang merupakan keadaan gawat darurat. tidak jarang penderita dalam tahapan ini dibawa ke ICCU. Gejala-gejala pada tahapan ini cukup mengerikan.
·       Debar jantung terasa amat keras, hal ini disebabkan zat adrenalin yang dikeluarkan, karena stress tersebut cukup tinggi dalam peredaran darah.
·       Nafas sesak, mengap-mengap.
·       Badan gemetar, tubuh dingin, keringetan bercucuran.
·       Tenaga untuk hal-hal yang ringan sekalipun tidak kuasa lagi,pingsan atau collaps.

Bilamana diperhatikan, maka dalam tahapan stress diatas, menunjukan manifestasi dibidang fisik dan psikis. Dibidang fisik berupa kelelahan, sedangkan dibidang psikis berupa kecemasan dan depresi. Hal ini dikarenakan penyediaan energi fisik maupun mental yang mengalami defisit terus-menerus. Sering buang air kecil dan sukar tidur merupakan pertanda dari depresi.

E.     Cara Pengobatan Stress
Berikut beberapa cara untuk menghindari dan mengobati stress. Cukup dengan melakukan hal-hal berikut, kita bisa menghindari dan mengobati stress sekaligus membangun pola hidup yang lebih sehat.

·       Berolahraga

    Sudah menjadi rahasia umum bahwa salah satu jalan utama dalam menghindari stress ialah dengan menggerakkan tubuh dengan berolahraga. Selain dapat membakar lemak, saat berolahraga tubuh kita juga akan menghasilkan hormone endorphin yang mampu membuat kita lebih rileks menjauhkan dari stress. Selain itu, menggerakkan seluruh tubuh dengan berolahraga juga akan memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga lebih tahan terhadap penyakit.

·       Makanan Sehat

    Dengan memilih dan mengolah sendiri bahan-bahan yang akan dimakan, kesegaran dan keseimbangan nutrisi dalam makanan bisa dijaga. Konsumsilah makanan yang banyak mengandung omega-3, vitamin B, asam folat, dan tryptophan yang berfungsi dalam menurunkan kemungkinan depresi, gangguan emosional, serta membuat tubuh lebih santai.

·       Melakukan Hobi

    Salah satu penyebab stress yang paling umum bagi banyak orang ialah pekerjaan yang tidak sesuai dengan passion. Menjalani tugas-tugas yang tidak disukai memang tak hanya berat bagi tubuh, juga bagi pikiran yang berakibat buruk pada kesehatan mental. Untuk mengatasi jenis stress seperti ini, yang harus Anda lakukan adalah memanfaatkan waktu-waktu luang dengan mengerjakan hal yang benar-benar diminati. Blokir energi-energi negatif yang pelan-pelan membuat stress dengan mengerjakan hal-hal yang menjadi passion Anda. Ikutilah komunitas-komunitas yang sesuai dengan hobi Anda.

·       Meditasi

   Salah satu faktor utama penyebab stress ialah pikiran yang terlalu penuh sehingga membuat Anda tak fokus dan kewalahan dalam memikirkan semuanya. Untuk mengatasi hal ini, luangkanlah waktu untuk bermeditasi dan bersihkan pikiran dari hal-hal yang selama ini mengganggu. Dengan kondisi yang santai dan rileks saat bermeditasi, detak jantung dan tekanan darah akan menjadi normal dan mampu menghambat hormon-homon penyebab stress yang dipompa dalam darah.

·       Luangkan waktu untuk bersantai

    Luangkan waktu untuk bersantai. Pikiran yang terlalu sibuk akan mendekatkan Anda pada kondisi stress dan bersikap lebih rileks akan membantu mengatasinya. Akuilah bahwa memang ada hal-hal yang tidak bisa Anda kendalikan dan konsentrasi pada hal lain yang mampu digenggam dan dimaksimalkan.

·       Tertawa

    Tubuh kita diberkahi dengan berbagai organ yang mampu megobati dirinya sendiri bila terserang hal-hal negatif, seperti perasaan stress. Tertawa adalah salah satu cara paling mudah dan sederhana yang bisa dilakukan untuk mengusir berbagai tekanan yang menghimpit pikiran. Dalam jangka pendek, tertawa dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam mendapatkan oksigen, menstimulasi kekuatan hati dan paru-paru. Kegiatan sederhana ini pun mampu merangsang sirkuasi dan membantu relaksasi otot, yang berfungsi mengurangi beberapa gejala stress pada tubuh.
·        

Daftar pustaka
Yosep, Iyus. (2007). Keperawatan jiwa. Bandung : PT Refika Aditama